Dear Zeno, sudah 1 tahun lebih sejak kepergianmu untuk selamanya pada 17 Agustus 2022 lalu, saat itu hanya beberapa Minggu dari ulang tahun ke 13-mu pada September 2022.
Hingga hari ini aku sering merindukanmu, Jifi anakmu yang lucu sekarang sudah menjadi Kucing dewasa yang bertubuh kokoh, untungnya dia nggak galak dan agresif seperti dirimu, tapi soal berburu dia pintar banget, seperti dirimu saat masih muda.
Jifi sempat berbobot sampai 6 Kg, tapi menurutku gak bagus kalau dia seberat itu, jadinya bobotnya aku atur hingga turun ke 5 Kg, seperti bobotmu waktu umur 2-4 tahun dan jadi Kucing terkuat di komplek sini.
Hal paling berkesan denganmu adalah saat kamu pulang kembali setelah kabur dan membelot entah ke rumah siapa sejak akhir tahun 2013.
Malam itu di akhir Januari 2022, tiba-tiba kamu pulang kemudian memainkan piring kosong yang aku gunakan untuk memberi makan Kucing teras.
Waktu aku menyambutmu, kamu langsung menggigit tumitku dilanjutkan menggosokkan kepalamu di kakiku tanpa henti, tahukah kamu jika saat itu jantungku terasa begitu hangat dan nyaman, bagiku itu adalah nikmat Allah terbaik yang kuterima di tahun 2022, apakah kamu juga merasakan seperti itu?
Sehari sebelum itu aku begitu putus asa menjalani hidup, aku bahkan sampai ingin bersepeda dengan Polygon Recoil di track downhill, untungnya saat itu pedalnya rusak dan bannya gembos.
Dear Zeno, aku bersyukur pada Allah karena menghadirkanmu di kehidupanku. Jika kelak aku diijinkan Allah menghuni taman Firdaus, aku akan memohon pada Allah untuk menghadirkanmu kembali.
Terima kasih karena telah menyayangiku hingga akhir hayatmu Zeno, aku juga menyayangimu.